Minggu, 30 September 2012

Karnaval Memperingati Hari Jadi Purworejo Cukup Meriah


Dibanding sebelumnya, karnaval memperingati Hari Jadi Kabupaten Purworejo ke 1.111 Sabtu (29/9) lebih meriah dan cukup menyedot perhatian masyarakat. Tercatat sebanyak 68 peserta dari siswa SMA, instansi, dinas, BUMN dan kelompok masyarakat ikut ambil bagian dalam karnaval tersebut.

Bermacam-macam dan cukup kreatif apa yang ditampilkan dalam kegiatan karnaval tersebut. Mulai dari kreasi hasil pertanian seperi ketela, durian hingga kesenian tradisonal ndolalak, kuda lumping, topeng ireng tari kreasi moderen.
Tak kalah menariknya adalah kendaraan hias yang dipakai peserta. Kendararan dihias cukup kreatif, seni dan unik hingga cukup menghibur masyarakat. Tak hanya itu saja, setiap peserta ketika melewati panggung kehormatan atau saat melintas didepan Bupati Purworejo H Mahsun Zain M.Ag melakukan atraksi sehingga mendapat aplous meriah dari masyarakat.
Hingga berakhir, ribuan masyarakat yang menyaksikan karnaval tersebut tidak beranjak dari rute yang dilalui peserta sehingga jalanan macet total.






Foto - foto lainya silahkan buka di galleri foto (red)

Jumat, 28 September 2012

Muhamad Alfakih Raih Medali Perak OSN


Prestasi dibidang pendidikan ternyata tidak hanya dimiliki oleh sekolah atau siswa di perkotaan saja, juga sekolah di pedesaan. Hal itu setidaknya dibuktikan oeh Muhamad Alfakih (12), siswa kelas VI SD Kaliurip Kecamatan Bener. Alfaqih, dalam lomba Olimpiade Sains Nasional (OSN) di Jakarta beberapa waktu lalu, mampu meraih medali perak peringkat I.

Pada perlombaan tersebut panitia menyediakan 5 medali emas, 10 perak dan 15 perunggu. Dengan perolehan medali perak, Alfaqih ikut andil menyumbang tim Jawa Tengah, yang dinobatkan sebagai juara umum. Dua wakil lainnya, dari Kota Surakarta meraih medali emas peringkat I, dan dari Kota Semarang meraih medali emas peringkat V.

Anak pasangan suami isteri Muhajir Asmawi dan Kolimah yang lahir 13 April 2000, tidak nampak memiliki keistimewaan. Ketika ditanya pun, jawabannya hanya satu dua kalimat saja. Demikian juga saat ditanya cita-citanya kelak, ia hanya menjawab singkat ingin menjadi dosen. Ketika ditanya waktu belajar dirumah, ia menjawab singkat, belajar tiap hari setelah mengaji, jam 19.00-21.00. “Namun kalau diajari, Alfakih memang cepat dan mudah menerimanya,” kata Badriah, guru pengampunya.

Dikisahkan oleh Badriah, bahwa prestasi anak didiknya diraih melalui seleksi yang ketat dan membutuhkan waktu yang lama.  Alfakih dipersiapkan sekitar 1-2 bulan sebelum seleksi tingkat kecamatan. Setiap hari, ia mendapat materi setelah jam istrahat kedua hingga jam 13.30. Setelah lolos ke tingkat propinsi, materi ditambah.

Kepala sekolah Eko Muharto, pada kesemptan yang sama mengatakan bahwa SD Kaliurip sering mengirimkan wakilnya ke olimpiade. Namun belum pernah ke tingkat nasional. “Paling tinggi masuk ke tingkat propinsi, itupun belum mendapat juara,” ungkapnya.

Lebih jauh ia mengaku bahwa pihaknya memberikan keleluasaan baik kepada guru maupun siswa untuk berkreasi. Kepada siswa diberikan kegiatan ektra kurikuler, seperti tambahan mata pelajaran, pramuka, olahraga dan kesenian. Kepada guru sering diikut sertakan dalam berbagai seminar, terutama untuk menambah PAK. Demikian juga kepada guru yang belum S-1, didorong untuk menempuh jenjang S-1.

Kamis, 27 September 2012

293 Lulusan SMA Negeri 1 Purworejo Diterima Perguruan Tinggi Favorit


Diterima di Perguruan Tinggi Favorit seakan sudah menjadi tradisi lulusan SMA Negeri 1 Purworejo. Hal tersebut bisa dilihat dari jumlah siswa yang diterima di Perguruan Tinggi favorit terus meningkat setiap tahunnya. 

Karena itu tidak mengherankan jika kemudian sekolah yang salah satu visinya berbunyi “ Memiliki penguasaan keilmuan yang tinggi tecermin dalam perolehan nilai evaluasi dan kompetitif dalam mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi, ” tersebut semakin menjadi SMA idola di Kabupaten Purworejo.

Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan siswa SMA Negeri 1 Purworejo Tahun lulus 2012 dalam usaha menembus  Perguruan Tinggi yang dicita-citakan.
 Dari jumlah keseluruhan 303 siswa kelas XII, hingga pengumuman ini diturunkan, sudah  278 siswa  sudah dipastikan diterima di Perguruan Tinggi favorit pilihan mereka  dengan perincian sebagai berikut:
a)      278  siswa  diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN), dan
b)        15  siswa diterima di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) favorit.
Jika dibandingkan tahun sebelumnya, mengalami peningkatan sebanyak 5% yakni dari 87% menjadi 92% pada tahun ini.
  
Berikut ini peta penyebaran  278 siswa di  perguruan tinggi favorit dan sekolah kedinasan di Indonesia.

NO
NAMA UNIVERSITAS
JUMLAH
1.
Universitas Indonesia
UI
56
2.
Universitas Gajah Mada
UGM
53
3.
Institu Teknologi Bandung
ITB
4
4.
Institut Pertanian Bogor
IPB
8
5.
Universitas Airlangga
UNAIR
3
6.
Universitas Pajajaran
UNPAD
4
7.
Institut Teknologi  Surabaya
ITS
10
8.
Universitas Diponegoro
UNDIP
23
9.
Universitas Brawijaya
UNIBRA
3
10.
Universitas Jendral Sudirman
UNSUD
3
11.
Universitas Sumatra Utara
USU
1
12.
Universitas Negeri Semarang
UNES
4
13.
Universitas Negeri Yogyakarta
UNY
32
14
Universitas Sebelas Maret
UNS
47
15
Sekolah Tinggi Sandi Negara
STSN
2
16
Sekolah Tinggi Ilmu Statistik
STIS
18
17
Akademi Kepolisian
AKPOL
1
18
Akademi Kimia Analis
AKA
2
19
Akademi Meterologi dan Geofisika
AMG
3
20
Sekolah Kedinasan Lain dan Swasta Favorit Lain-lain

16

Jumlah seluruhnya

293

Data tersebut di atas belum final karena masih banyak siswa yang berjuang untuk mendapatkan sekolah yang diinginkan, mereka banyak yang  mencari sekolah kedinasan alasannya praktis, cepat kerja dan biaya murah (faktor ekonomi).

Perlu diketahui bahwa dari jumlah 278 tersebut di atas ada beberapa anak yang diterima di beberapa Perguruan Tinggi, sehingga kalau dihitung secara riil jumlah seluruhnya ada 293 siswa.
                                                                                   

GURU DAN SISWA SMA N 1 PURWOREJO RAIH PRESTASI


Dalam waktu yang hampir bersamaan, SMA N 1 Purworejo berhasil menorehkan tinta emas lagi di dunia pendidikan Purworejo. Tidak hanya para siswa, kali ini para guru pun kembali unjuk gigi. Sih Mahanani, guru Biologi, pada lomba simposium model pembelajaran berbahasa Inggris Guru SMA/MA/SMK RSBI tingkat Jawa Tengah di LPMP Srondol-Semarang, 23-25 September 2012, yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Prov. Jateng,  meraih juara III.

Atas prestasi ini, Sih Mahanani berhak membawa tropi, piagam, dan uang pembinaan jutaan rupiah. Prestasi yang sensasional lagi diraih oleh Partinem, S.Pd. Guru bahasa Indonesia yang pernah menjadi finalis guru berprestasi tingkat nasional tahun 2009 tersebut meraih juara 3 lomba karya tulis Inovasi Guru dalam pembelajaran tingkat nasional yang diselenggarakan oleh LIPI.

Final lomba yang diadakan di Jakarta, 24-27 September 2012 diikuti oleh finalis dari 33 provinsi se- Indonesia dengan karya mencapai 2030 karya guru se-indonesia.  Prestasi Partinem,S.Pd., seakan menjadi kado indahnya setelah dalam ujian tesis Pendidikan Bahasa Indonesia Unnes Semarang, ia dinyatakan lulus dengan sangat memuaskan. Catatan sensasional para guru ini makin melengkapi prestasi SMA N 1 Purworejo.

Belum lama ini, beberapa siswa SMA N 1 Purworejo juga memborong hadiah. Dalam lomba karya dan lawatan kesejarahan tingkat regional Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur, Diana Prasastiawati, siswa kelas XII.IPS-1  meraih juara II. Diana Prasastiawati juga meraih juara umum ketiga lomba presenter yang diselenggarakan Purworejo TV tingkat SMP/SMA/Mahasiswa/dan umum. Juara ketiga terasa istimewa sebab persaingan sangat ketat dengan peserta sebagian besar para penyiar radio dan MC profesional.

Untuk kategori presenter acara hiburan, Diana Prasastiawati meraih juara dua, dan kategori acara agama, Sinta Farida Rahma dari XII.IPA-1 meraih juara 1. Selanjutnya, dalam lomba baca puisi dalam rangka ulang tahun Musium Tosan Aji, SMA N 1 memborong juara 1,2,3. Masing-masing direbut oleh Irsyadi Burhanudin Akbar, Intan Amalia, dan Fitri Handayani. Harapan meraih prestasi kembali terbuka pada bulan ini, setelah beberapa karya tulis siswa berhasil menjadi finalis lomba karya tulis baik tingkat regional maupun nasional.

Para alumni yang baru saja menamatkan pendidikan di SMA N 1 Purworejo pun mencatatkan data prestasi mencengangkan. Sebanyak 92 persen siswa berhasil menembus PTN dan Kedinasan favorit. Catatan ini meningkat 5 persen dari tahun lalu yang ‘hanya’ 87 persen.

Atas raihan prestasi ini, Kepala SMA Negeri 1 Purworejo, Dra. Budiastuti Sumaryanti, M.Pd., mengatakan rasa syukur dan bangga yang tiada terkira. Dengan harapan, catatan prestasi yang diraih para siswa dan guru dalam waktu dekat ini, dapat menjadi inspirasi bagi semua sivitas akademika mengembangkan segala kemampuan, baik akademik maupun nonakademik, sehingga nama besar dan harum SMA 1 tetap terjaga sepanjang masa.

“Prestasi ini makin terasa istimewa sebab dalam waktu yang hampir bersamaan dengan Hari Jadi Purworejo, sehingga bisa sebagai kado untuk Purworejo” kata Budiastuti didampingi waka humas Jazim Wahyudi,S.Pd., dan asisten Sunardi,M.Pd.

Rabu, 26 September 2012

UPTD P dan K Juara Futsal Mini


Untuk memeriahkan peringatan HUT RI ke 67 dan peringatan Hari Jadi Purworejo ke 1111 tahun 2012, Kantor Kecamatan Purworejo meyelengarakan pertandingan “futsal mini”. 21 tim dari instansi dan sekolah yang berada di wilayah Kecamatan Purworejo, ikut ambil bagian. Juara I, akan mendapat uang pembinaan dari panitia Rp 500.000.

Pertandingan ini tidak selayaknya pertandingan futsal seperti yang ditentukan oleh induk organisasi tersebut. Lapangannya yang digunakan hanya memanfaatkan sebuah ruang kosong berukuran 8X18 meter. Pemainnya hanya 4 orang, terdiri dari seorang penjaga gawang dan tiga orang penyerang. Bola yang digunakan, bola plastik mainan anak-anak.

Setiap pemain, wajib mengenakan sarung sebagai kostumnya. Waktu pertandingan 2X10 menit. Sedangkan aturan pertandingan mengadopsi aturan futsal. Wasit yang memimpin pertandingan dari wasit PSSI Kabupaten Purworejo yang telah mempunyai lesensi.

Pertandingan final mempertemukan tim SMPN 2 vs UPTD P dan K yang dimenangkan tim UPT P dan K. Pada pertandingan sebelumnya, perebutan juara ketiga antara Kelurahan Keseneng melawan UPK PNPM MD, dimenangkan UPK PNPM 4-2.

Sementara itu ketua umum panitia peringatan, Laksana Sakti AP MSi, menyatakan bahwa untuk menyemarakkan peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 67 dan Hari Jadi  Purworejo ke 1111, Kecamatan Purworejo menyelenggarakan serangkaian kegiatan lomba, pertandingan, dan bakti sosial. 

Dari berbagai perlombaan, ada sebagai lomba yang tujuannya untuk mendukung penilaian Adipura, yaitu lomba menghias pot dan lomba K-3. Lomba K-3 diikuti seluruh instansi/sekolah baik swasta maupun negeri, desa dan kelurahan.

Disamping itu, diselenggarakan olahraga masal yang murah, mudah dan meriah yaitu jalan sehat, yang diikuti masyarakat, siswa, PNS/TNI/Polri. Panitia menyediakan boomprize berupa kambing jantan, 3 buah sepeda, 2 buah televisi. “Kegiatan tersebut terselenggara atas partisipasi iuran para PNS dari instansi, sekolah, TNI, Polri, Kepala Kelurahan/ Kades. Tak lupa juga dari sumbangan Muspida, pimpinan DPRD, Anggota DPRD dari dapil 1, para pengusaha, lembaga Perbankan dan para sponsor,” katanya

Selasa, 25 September 2012

78 PUD/TK Meriahkan Karnaval Hari Jadi Purworejo


Karnaval PAUD/TK dalam rangka HUT ke 67 Proklamasi Kemerdekaan RI dan Hari Jadi Ke 1111 Kabupaten Purworejo, yang dilaksanakan di seputar alun-alun Purworejo, Selasa (25/9), berlangsung meriah. Ribuan peserta yang terdiri anak-anak dan guru pengasuh maupun orangtua anak, berbaur dengan  penonton memadati alun-alun dan sekitarnya.

Sebanyak 78 kontingen PAUD/TK dari berbagai wilayah di Kabupaten Purworejo, berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Karnaval dimulai sekitar pukul 08.00, mengambil start di depan pendopo, kemudian melewati masjid agung Darul Muttaqin menuju mimbar kehormatan di halaman setda, dan finish di depan SD Maria.

Karena banyaknya kontingen yang mengikuti, karnaval baru usai sekitar pukul 10.30. Sehingga panasnya terik matahari, membuat banyak anak-anak yang rewel, namun tidak mengurangi kemeriahan karnaval.

Senin, 24 September 2012

Purworejo Pecahkan Rekor Minum Dawet


Kabupaten Purworejo berhasil memecahkan Museum Rekor  Indonesia (MURI) melalui minum dawet ireng terbanyak. Sebelumnya rekor minum dawet terbanyak dipegang Banjarnegara dengan jumlah peminum sebanyak 9104 orang. Namun Purworejo dapat memecahkan rekor MURI tersebut, dengan jumlah peminum sebanyak 11.999 orang.

Pemecahan rekor MURI tersebut dilakukan di sela-sela Peresmian Gedung Sentra Pemuda (GSP) Tjokronegoro di Kecamatan Butuh Purworejo Sabtu (22/9). Peresmian GSP dilakukan oleh Bupati Purworejo Drs H Mahsun Zain Mag.  Hadir dalam pemecahan rekor itu, Paulus Pangka dari MURI.
Dalam kegiatan itu panitia menyediakan 61 stand dawet ireng yang merupakan dawet khas Butuh. Masing –masing stand melayani 200 peserta yang terdiri atas siswa sekolah mulai dari TK, SD, SMP dan SMA. Selain siswa sekolah, peserta juga dari kalangan masyarakat umum. Bahkan dalam kesempatan itu Bupati Purworejo juga ikut meminum dawet ireng.

Pada kesempatan tersebut perwakilan dari MURI Paulus Pangka mengatakan pemecahan rekor baru itu akan dicatat dengan nomor urut 5.590. “Rekor Sebelumnya milik Banjarnegara dengan 9.300. Namun hari ini rekor tersebut berhasil dipecahkan oleh Kabupaten Purworejo dengan jumlah peminum dawet 11.999 orang,” kata Paulus.



Rabu, 12 September 2012

Belasan Siswa SMA Negeri 2 Purworejo Kesurupan


Sediknya 13 siswa SMA Negeri 2 Purworejo di Kutoarjo mengalami kesurupan. Para siswa kesurupan saat mengikuti kegiatan kemah pramuka di belakang sekolah setempat Sabtu (8/9). Kesurupan tersebut terjadi saat akan dilakukan pelantikan alih golongan.

Kegiatan pramukan itu sendiri dilaksanakan mulai Kamis (6/9) dan berakhir Sabtu (8/9). Pada awalnya yang kesurupan hanya satu siswa. Siswa yang kesurupan tersebut menjerit-njerit dan wajahnya terlihat beringas dan kelakuanya sulit dikendalikan.

Beberapa saat kemudian sejumlah siswa secara bersamaan juga keserupan sehingga suasana menjadi kacau dan tak terkendali. Melihat keadaan semakin kacau sejumlah guru kemudian berusaha menenangkan dan menyembuhkan siswa yang kesurupan.Agar tidak menular, para siswa yang kesurupan dibawa ke mushola sekolah.

Menurut Ediyono, Waka Kesiswaan, kegiatan pramuka tersebut merupakan agenda tahunan untuk melantik penggalang menjadi penegak serta pelantikan anggota Palang Merah Remaja (PMR). Kegaiatn diikuti 224 siswa terdiri atas pramuka 164 siswa dan PMR 60 siswa.

Dijelaskan, awal kesurupan terjadi pada malam kedua atau Jumat (7/9) malam sekitar pukul 20.00 saat kegiatan api unggun. “Namun malam itu juga para siswa yang kesurupan bisa disembuhkan,” kata Ediyono. Pagi harinya, lanjut Ediyono, menjelang penutupan belasan siswa kembali kesurupan. Akibatnya, lantaran tak ingin siswa yang lain ketularan kesurupan acara penutupan kemudian dimajukan.

Ediyono mengatakan, kejadian kesurupan yang menimpa 13 siswa memang diluar dugaan pihak sekolah. Pasalnya pada saat dilaksanakan Latihan dasar Ketrampilan minggu lalu hanya satu siswa yang kesurupan. 

Sementara itu Kepala SMA Negeri 2 Purworejo Bunadi mengatakan, kesurupan yang dialami para siswa tersebut karena mereka kelelahan. “Kejadian seperti  ini sudah biasa, saya sering menangani hal seperti ini waktu menjabat di sekolah lain,” kata Bunadi.